Ada sepasang kekasih bernama Mirnah dan Opaik. Suatu hari sang Dewi (Mirnah) kecelakaan hebat, kemudian Mirnah segera dilarikan ke Rumah Sakit terdekat. Ternyata Dokter menginformasikan bahwa terjadi pendarahan dalam pada bagian kepalanya yang menyebabkan Mirnah membutuhkan darah untuk ditransfusikan. Tapi.., karena stok darah yang sesuai dengan golongan darah Mirnah di Rumah Sakit tersebut sedang kosong, jadi pihak Rumah Sakit hanya bisa menunggu serta berusaha menginformasikan agar bisa mendapatkan darah dengan golongan BA (hihihi.., nggak ada golongan BA ya. Itu sih Plat Nomor Kendaraan di Padang).
Tak lama kemudian, Sang Arjunanya Mirnah pun bertemu dengan Dokter dan menanyakan bagaimana keadaan pujaan hatinya tersebut. Tapi setelah mendengar bahwa Mirnah membutuhkan darah bergolongan BA, spontan si Opaik langsung bilang, “Pak, apapun akan saya lakukan untuk Mirnah Pak. Tolong dia ya pak, mambana wak pak!!”. “Iya, akan saya usahakan. Tapi yang jadi masalah, Mirna saat ini membutuhkan transfusi darah”, jawab Dokter. Secara spontan lagi Opaik langsung menawarkan diri, “Pak, saya mau mendonorkan darah saya pak. Saya dan Mirnah sama-sama Orang Padang pak, dan juga sama-sama memiliki golongan darah BA pak”. “Baiklah, silahkan..”, sahut pak Dokter.
Setelah Opaik mendonorkan darahnya, beberapa hari kemudian Mirnah sudah mulai siuman dan nampak agak baikan. Opaik pun merasa sangat senang karena pujaan hatinya dapat sembuh meskipun kondisinya masih lemah. Tapi setidaknya, ia berfikiran bahwa usahanya dan doanya tidak sia-sia.
Dua bulan kemudian, kondisi Mirnah sudah seperti diri Mirnah biasanya. Karena Opaik sangat merindukan jalan-jalan berdua dengan Mirnah, ia pun mengajak jalan-jalan Mirnah untuk sekedar refreshing. Namun, ternyata dalam perjalanan, terjadi perang yang sang dahsyat yang menyebabkan Opaik patah hati. Pertengkaran tersebut sebenarnya hanya karena salah paham, tapi Opaik sudah langsung memberikan keputusan “putus” dengan si Mirnah. Akhirnya…., mereka pun putus. Namun sebelum mereka berpisah, Opaik mengatakan sesuatu yang dulu pernah ia berikan pada Mirna. “Balikin darah gue!! Dasar nggak tahu diuntung kamu, udah ditolongin darah tapi ternyata kamu teganya selingkuh dengan pria lain!”, kata Opaik sebelum pergi.
Setelah mereka benar-benar berpisah, satu bulan berikutnya Mirnah tiba-tiba datang ke rumah Opaik. Opaik pun kaget dan bingung kenapa Mirna datang ke rumahnya ketika itu. “Ngapain kamu kesini”, Tanya Opaik dengan judes. Kemudian Mirnah melemparkan pembalut kepada Opaik, “Nih!! Saya cicil hutang darah saya ke kamu”, kata Mirnah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar