Kesulitan ekonomi memang bisa menyebabkan kejahatan, istilahnya menghalalkan segala cara demi mendapatkan keuntungan semata. Padahal jika dilihat berdasarkan resiko yang ada, seharusnya kita bisa menyadari bahwa melakukan kejahatan sebenarnya tidak boleh dilakukan. Realitanya sekarang ini banyak sekali motif kejahatan yang biasanya dilakukan oleh oknum-oknum penjahat, seperti copet, penodongan, perampokan, dan bahkan sampai pembunuhan. Memang terdengar sangat mengerikan, tapi semua itu selain dari faktor kesempatan, tapi faktor ekonomi juga merupakan salah satu faktor yang bisa dianggap sebagai alasan mengapa mereka melakukan tindak kejahatan.
Apalagi kondisi sekarang ini. Kesulitan ekonomi, ditambah dengan event yang memang benar-benar membutuhkan dana yang lumayan, seperti lebaran. Sekarang saja kita bisa melihat realita yang terjadi, para pedagang menjual dagangannya yang seharusnya sudah tidak layak lagi untuk di jual dan bahkan sudah tidak layak di konsumsi. Seperti daging gelondongan, daging olahan (busuk), kasus formalin, dsb. Realita tersebut membuat saya geram, karena apakah mereka tidak berfikir bahwa yang dijual sangat berbahaya bagi kesehatan konsumennya, terutama yang mengkonsumsi. Setidaknya mereka memiliki rasa manusiawi, bahwa pembeli-nya adalah manusia!
Mengingat semua ini seperti lingkaran setan, entah siapa yang harus disalahkan. Tapi setidaknya kita berharap, bahwa rasa manusiawi adalah ‘rasa dari segala rasa’.
Tanpa rasa manusiawi, kita bisa melakukan apa saja tanpa memikirkan bahwa seharusnya kita saling bergandengan, bukannya saling memfitnah, menindas, menyakiti, bahkan membunuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar