Cuaca sekarang ini memang tidak dapat di tebak. Kadang-kadang panas, kadang-kadang hujan, dan yang bingungnya kadang-kadang mendung seperti mau hujan tapi ternyata tidak hujan. Teringat dengan pelajaran yang pernah di dapat di bangku sekolah bahwa nama-nama bulan yang berakhiran -er biasanya adalah musim hujan. Ternyata memang benar juga, meskipun beberapa tahun yang lalu justru yang terjadi adalah kebalikannya.
Kota padang memang panas, tapi sekarang ini justru menurut saya cocok dengan istilah pada Kota Hujan. Karena memang akhir-akhir ini hujan selalu membasahi kota ini.
Bukannya saya tidak mensyukuri nikmat, karena bagaimanapun hujan juga merupakan berkah dari Allah. Air yang membasahi bumi bisa bermanfaat untuk sumber kehidupan. Tapi…, jika kita tidak bisa mengantisipasi dari dampak musim hujan ini justru berakibat fatal. Seperti banjir, atau longsor. Maka dari itu, tidak ada salahnya kita mempersiapkan kembali agar dapat mengantisipasi jika mungkin kedua hal tersebut terjadi. Karena berdasarkan informasi yang saya dapatkan, hingga awal Desember curah hujan cukup tinggi. Banjir dan tanah longsor merupakan fenomena alam yang biasanya sering terjadi ketika musim hujan. Selain itu, jika di kaji secara lebih dalam. Penyebab kedua hal itu adalah ulah kita juga. Banjir di sebabkan karena sistim drainase yang kurang, belum lagi di tambah sampah-sampah yang di buang tidak pada tempatnya. Penebangan hutan secara tidak bijaksana juga dapat memicu terjadinya longsor. Maka dari itu, apapun yang terjadi pada alam adalah cerminan dari dalam diri kita.
Jika kita bersahabat dengan alam, maka alam-pun akan bersahabat dengan kita. Seperti Pepatah Minang yang sering di ucapkan oleh teman-teman saya, bahwa “Alam takambang manjadi lapiak”. Jadi, cobalah kita lebih bersikap bijaksana dan bersahabat dengan alam :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar