Hutang jasa, bisa menjadi boomerang

Mungkin kita sering mendengar ungkapan atau istilah, “Hutang jasa di bawa mati”. Istilah tersebut memang benar-benar menjadi sebuah realita yang sering kita alami. Kalau hutang materi/uang justru bisa menyebabkan pertengkaran, tetapi hutang jasa bisa membuat kita bertekuk lutut terhadap seseorang hanya karena hutang jasa. Kalau orang Minang bilang, jika kita mempunyai hutang jasa ibaratnya seperti kerbau yang sudah diikat hidungnya, di suruh apapun dan kemanapun kita akan manut-manut saja.

Menurut saya ini adalah sebuah realita yang sangat menarik, selain itu saya pribadi pun memiliki dan mengalami hal seperti ini. Ketika diri kita tidak mampu, apalagi yang harus dilakukan selain meminta bantuan orang lain?! Itulah segi dilematisnya, tetapi sisi lainnya mengingat bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, jadi sudah sewajarnya jika kita meminta bantuan kepada orang lain. Tapi kenyataannya justru bantuan tersebut seperti boomerang bagi diri kita sendiri. Ketika orang lain sudah memberikan apapun yang kita inginkan, ketika orang lain seolah sudah banyak membantu kita, ketika orang lain sudah kita anggap sangat baik, ketika itu pula tumbuh rasa ‘Hutang Jasa’ terhadap orang tersebut.

Bagaimanapun dan seperti apapun kondisi kita sebagai manusia memang tidak bisa egois. Satu hal yang harus diingat, bahwa meminta bantuan sah-sah saja. Tapi jangan lupa untuk meminta bantuan yang sewajarnya saja, karena ini untuk menghindari hal-hal seperti ini. Ketika kita sudah merasakan hal seperti ini, terkadang rasa ego kita timbul dan dapat menyebabkan sebuah keterpaksaan/ketidak ikhlasan ketika kita sedang diminta bantuan oleh seseorang yang kita anggap kita memiliki hutang jasa kepada orang tersebut.

Percaya tidak percaya, tetapi realitanya memang seperti itu. Saya yakin anda-pun mungkin memiliki pengalaman atau kejadian seperti ini. Intinya, hutang jasa memang di bawa sampai mati, dan dalam segi positifnya itu memang membuktikan bahwa kita sebagai manusia (makhluk sosial) memang tidak bisa hidup sendiri.

Tidak ada komentar: