Salah seorang teman saya mengajak saya untuk membeli sepeda onta dengan alasan karena nilai keantikan dari sepeda tersebut, sekaligus sebagai alternatif jika harga bensin sudah melambung tinggi. Dengan heran dan penuh tanya saya bilang, “Boleh juga tuh kaya’nya.., ngomong-ngomong emang bensin mau naik lagi ya?!?”. “Berdasarkan informasi, katanya bensin mau di hapuskan subsidinya. Kalau memang iya terjadi harga bensin mungkin fluktuatif kali ya..?”, kata teman saya itu.
Wow.., untuk masalah yang satu ini memang saya tidak bisa banyak bicara (halah.., lagian siapa yang minta angkat bicara..?!). Tapi jika seandainya bensin tidak lagi bersubdisi, hihi.., yang jelas kerutan di kening saya semakin bertambah, dan saya pun yakin bukan hanya saya saja, tapi orang-orang di luar sana yang (mungkin) nasibnya seperti saya juga bisa terkena imbasnya hingga benar-benar bisa beradaptasi lagi dengan keadaan seperti itu.
Memang sih, berhubung Bensin/Premium memang bahan bakar utama yang banyak digunakan oleh kendaraan-kendaraan bermotor, tetapi (menurut saya) bukan berarti orang-orang yang menggunakan kendaraan bermotor termasuk ke dalam kategori menengah ke atas. Contohnya, tukang sayur ada yang jualan menggunakan sepeda motor, tukang ojek mencari nafkah dengan sepeda motor, dan masih banyak lagi contoh lainnya. Dan maka dari itu.., justru yang menggunakan Pertamax-lah yang masih sesuai saat ini di kategorikan ke dalam kelas menengah ke atas. Karena Pertamax biasanya sebagai bahan bakar kendaraan yang berkelas, atau bisa juga bagi orang-orang yang menginginkan perawatan extra untuk kendaraannya, ini mengingat Pertamax memiliki kadar oktan yang lebih tinggi dari Bensin/Premium sehingga kondisi mesin lebih bersih ketimbang bensin (itu kata mekanik lho..). Kalau di lihat dari kebutuhannya antara pengguna Bensin/Premium & Pertamax saja sudah berbeda. Tapi, benar atau tidaknya asumsi tersebut tergantung dari anggapan kita masing-masing..
Tapi nih.., mengingat alasan lainnya juga bahwa ternyata di Negara kita merupakan Negara yang menjual Bensin dengan harga yang relatif murah di banding dengan negara-negara lainnya di Asia Tenggara. Jadi, apakah kelak harga BBM di Negara kita akan sama dengan negara-negara di Asia?
Seandainya Bensin tak lagi bersubsidi, apa yang akan terjadi ya..?? Kita tanya saja pada rumput yang bergoyang..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar