Seandainya Kota Padang menjadi Kota Metropolitan

Kita semua sering melihat acara-acara ataupun berita di televisi, di situ kita bisa melihat bagaimana gambaran tentang Kota Metropolitan. Salah satunya adalah jakarta. Kota Metropolitan memang identik dengan istilah waktu adalah uang, karena memang mayoritas orang-orang disana sangat menghargai waktu. Sepertinya itu dalah sebuah tuntutan dalam kerasnya kehidupan serta tuntutan ekonomi. Dimana banyak orang yang harus berpacu dengan waktu untuk bekerja keras. Selain itu, macet juga merupakan salah satu hal buruk yang harus di hadapi disana. Dari Pondok Gede ke Halim PK bisa memakan waktu kurang lebih satu jam. Itu sebenarnya bukan karena jarak yang relatif jauh, tapi karena faktor macet.

Berhubung teringat dan mencoba membayangkan kehidupan di kota metropolitan, jadi kebayang juga seandainya Kota Padang menjadi kota metropolitan juga. Bukan berarti itu tidak mungkin, karena tidak bisa di pungkiri bahwa kehidupan manusia bisa membuat daerah-daerah pinggiran menjadi pilihan bagi mereka sebagai tempat tinggal, dan juga tentunya perekonomian mengharuskan mereka untuk menuju pusat kota, dimana pusat kota merupakan sentralnya peerkonomian.

Perkembangan zaman sudah merubah segalanya, sampai-sampai perputaran waktu-pun bisa lebih cepat. Dimana layaknya seperti orang yang hidup di kota besar, harus bekerja untuk menjaga dapur agar terus mengepul. Mungkin ini merupakan sebuah pertanyaan yang harus segera di jawab dan juga di persiapkan oleh pemerintah daerah. Meskipun mungkin kota Padang masih cukup lama untuk menuju menjadi kota metropolitan, tapi tidak ada salahnya jika Pemerintah kota Padang mulai membayangkan dan merencanakan struktur tata kota agar ke depannya tidak menjadi masalah yang sangat berarti.

Tapi, kalau membayangkan dan mempertanyakan “Kapan ya kota Padang menjadi kota metropolitan?”, itu masih sebuah misteri. Yang terpenting semoga kota Padang siap untuk selalu beradaptasi dengan pertumbuhan penduduk serta perekonomian yang senantiasa selalu berkembang.

Tidak ada komentar: